Pesisir Pantai Putih Desa Lewolein Lembata NTT

Berdesa

Pesisir Pantai Putih Desa Lewolein Lembata NTT

Penulis:Bearita.com

"Dana Desa sebagai hak rakyat Desa teralokasikan sudah untuk layanan wisata kuliner, penguat wisata alam"

Bearita.com - Desa Lewolein punya pesona pantai pasir putih yang memukau. Sumberdaya Bersama (common pool resources) pantai itu bertambah dengan Bukit Nuhanera dan Gunung Berapi Ile Lewotolok. Kokoh berdiri, tebar pesonan natural, menaklukkan ego siapapun yang menatapnya.  

Desa Lewolein terletak di wilayah timur Lebatukan. Sekitar 27 km dari Lewoleba, ibukota kabupaten Lembata, Provinsi NTT. 

Kamu bisa menuju Desa Lewolein dengan kendaraan roda dua dan roda empat. Kurang lebih 2 (dua) jam.

Kuliner Lewolein terhidang dengan menu Ketupat, Ikan Bakar, Siput Lawar dan hasil laut lainnya. Bumbunya masih tradisi Desa, gaes. 

Awal mula, kuliner khas ini, hanya sebagai jajanan yang disediakan untuk para penumpang kendaraan umum. Yang melintas di jalur jalan Trans Balauring, tempat persinggahan dari Lewoleba ke wilayah Kecamatan Omesuri maupun Buyasuri. Atau rute sebaliknya.  

Suasana pasar Kuliner Lewolein terus berkembang dan berbenah. Membaca peluang pasar dan prospek wisata kuliner berdesa, Kepala Desa Lewolein Eustakius Suban bersama dengan institusi Desa lainnya, memutuskan pendanaan untuk lokasi wisata berdesa itu. Dana Desa sebagai hak rakyat Desa teralokasikan sudah untuk layanan wisata kuliner, penguat wisata alam.

Kepala Desa dua periode ini mulai membenahi fasilitas pendukung. Lopo untuk bersantai, tempat kuliner, air bersih, tempat parkir, tempat MCK di seputar pesisir pantai pasir putih Lewolein. "Dalam perencanaan juga akan ada Lapak Cinderamata, Panggung Hiburan Rakyat, Taman Baca dan lapangan Futsal yang semuanya akan terpusat di kawasan wisata pantai Lewolein," kata Cheng Hay.

Selain itu, Kades Eustakius juga mulai mengembangkan konsolidasi usaha dengan kelompok nelayan, kelompok tani dan peternak. Integrasi dengan layanan wisata kuliner Desa Lewolein.  

Sadar konservasi atas Sumberdaya Milik Bersama (common pool resources), Kepala Desa Eustakius sudah mengalokasikan anggaran untuk pengembangan Terumbu Karang buatan. Akan mulai dilakukan pada tahun anggaran 2020.

Terumbu karang buatan ini, selain untuk menjaga konservasi pun untuk perkembangbiakan ekosistem laut. Nah, Desa bisa berbisnis tanpa kehilangan spirit ekosistm terumbu karang di wilayah perairan Teluk Lewolein.*

Kontributor: Cheng Hay

Editor: Anom Surya Putra

Terkait
Sumber Referensi Cerdas | Beragam Informasi Unik dan Berani
Copyright ©2024 bearita.com All Rights Reserved