Ini Ternyata Alasan Kenapa IPB dan ITB Tetap Institut Bukan Universitas

Pendidikan

Gedung ITB

Penulis:Bearita.com

Suatu perguruan tinggi disebut sebagai institut jika keilmuan yang ada di dalamnya itu serumpun. Contoh ITB, Institut Teknologi Bandung, ya isinya cuma program studi-program studi teknik (tambah MIPA boleh lah~).

IPB pun sama, harusnya isinya cuma program studi yang ada hubungannya dengan pertanian seperti pertanian itu sendiri, peternakan, kehutanan, dsb.

Nah karena sekarang di kedua institut itu ada ketambahan jurusan lain non-teknik/non-pertanian—SBM ITB dan SF ITB misalnya—seharusnya sudah bisa disebut sebagai universitas. Sudah bukan lagi institut.

Tapi kenyataannya sampai sekarang masih institut, kan?

Kenapa ya kira-kira?

Jadi untuk mengubah nama perguruan tinggi itu tidak mudah. Kalau kata salah satu dosen TPB saya yang pernah membahas ini di kelas dulu: mahal. Mahal disini bukan soal biaya saja—walau ya memang biaya adalah salah satu constraint-nya—tapi juga branding dan akreditasi.

Jangankan perguruan tinggi, sekolah negeri yang ganti nomor saja akreditasinya ulang dari nol lagi, angkatan siswanya juga mengulang dari 1 lagi karena dianggap tahun pendiriannya adalah saat berganti nama itu.

Tetapi dalam kategori perguruan tinggi IPB dan ITB sudah masuk tahap universitas. Buktinya istilah "universitas top three" yang sering disebut-sebut. Atau mungkin saat masuk World Rating University.

Kalau ITB dan IPB bentuknya masih institut murni, pasti pemeringkatannya tidak akan masuk pemeringkatan universitas, tetapi ke pemeringkatan institut (nggak tahu ada atau enggak, jarang dengar soalnya).

Ya pokoknya kalau kedua kampus ini sistemnya bukan universitas pasti tidak akan bisa disandingkan dengan UI dan UGM seperti yang telah terjadi sekarang ini.

Dan buktinya benar, kan? IPB sekarang mulai menggaungkan branding baru yaitu IPB University.

seragam baru ITB

Sumber: quora

Terkait
Sumber Referensi Cerdas | Beragam Informasi Unik dan Berani
Copyright ©2024 bearita.com All Rights Reserved