Larangan Mengarahkan Harta Untuk Hal Yang Sia-sia Dan Perbuatan Dosa

Religi

Ilustrasi

Penulis:Bearita.com

Dari Khaulah al-Anshariyyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata: Rasulullah ﷺ bersabda,

وعَنْ خَوْلَةَ الأنْصارِيَّةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قالَتْ: قالَ رَسُولُ اللَّهِ - ﷺ: «إنَّ رِجالًا يتخَوَّضُون فِي مالِ اللَّهِ بِغَيْرِ حَقٍّ، فَلَهُمْ النّارُ يَوْمَ القِيامَةِ». أخْرَجَهُ البُخارِيُّ.

“Sesungguhnya orang-orang yang berbuat pada harta Allah secara tidak benar, maka bagi mereka neraka pada hari kiamat kelak.”

H.R. Al-Bukhari [3118].
————————————————————————
📖 Petikan Pelajaran dari Hadits

  1. Haramnya perbuatan boros dan menghamburkan harta untuk yang tidak ada gunanya. Dan lebih buruk lagi jika digunakan untuk melancarkan perbuatan dosa.
  2. Harta yang ada pada kita sebenarnya adalah titipan Allah yang berbatas waktu. Saat waktunya tiba, kita akan meninggalkannya atau harta tersebut yang pergi meninggalkan kita. [Syarah Kitab al-Jamiʼ li Abdil Muhsin al-Qasim, hlm. 111].
  3. Harta di tangan kita disebut sebagai ‘harta Allahʼ sebab Allah yang menciptakan dan mengadakannya. Juga disebut sebagai ‘harta kitaʼ karena kita yang mengarahkan dan menyalurkannya ke mana. [Fath Dzil Jalali wal Ikram (9/595)].
  4. Harta adalah cobaan besar untuk seorang hamba. Harta tidak hanya sebagai pemenuh hajat dunia kita. Tapi harta pun dapat jadi penentu bagi seseorang, akan ke surga atau ke neraka?! [Syarah Kitab al-Jamiʼ li Abdil Muhsin al-Qasim, hlm. 111].

‎✍ Hari Ahadi (NasehatEtam)

Terkait
Sumber Referensi Cerdas | Beragam Informasi Unik dan Berani
Copyright ©2024 bearita.com All Rights Reserved